p-Index From 2019 - 2024
4.345
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Fakultas Pertanian

PERANCANGAN LANSKAP PANTAI SENDIKI SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA DI DESA TAMBAK REJO, KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN, KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR Pain Pati, Petrus Paulus; Setyabudi, Irawan; Nuraini, Nuraini
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sendiki Beach is one of the attractions located precisely in Tambak Rejo Village, Sumbermanjing Wetan Subdistrict, Malang Regency, East Java, which is full of various problems, such as low public awareness in maintaining and caring for environmental quality which affects up to physical and non-physical the area and the ecosystem of the region besides that is also the lack of promotion of tourist areas, so there needs to be a solution to the problem. The purpose of the research is to design the Sendiki Beach landscape based on edu-ecotourism by paying attention to aspects of ecotourism. This research was conducted through site surveys to obtain physical and non-physical data sites, while comparative studies in related libraries were used as references to the design. The research method is carried out qualitatively with data analysis using Focus Group Discussion. The flow of thought used, with the flow of thought from Gold and Rustam Hakim, adjusted to the science of agriculture and education. The design stage starts from the initial preparation, identifies physical, biophysical, socio-cultural and economic aspects, ecology, analysis and synthesis, determines design (ethnic and natural) themes and programatic design concepts. The design of the Sendiki Beach landscape uses the concept of social culture and nature with a blend of local culture and is supported by aspects of ecotourism, by means of integrating the social cultural values of the community and maintaining environmental conditions that are in harmony between human life and the surrounding environment. The results obtained are in the form of the design of the tourist landscape of Sendiki Beach as an ecotourism area (edu ecotourism). The conclusion of landscape design is in the form of a coastal landscape design or design that accommodates and supports the sharing of site user activities by paying attention to design concepts and paying attention to the objectives of the landscape design, namely the edu ecotouriesm area. Pantai Sendiki merupakan salah satu obyek wisata yang terletak tepatnya di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang sarat dengan berbagai masalah, misalnya rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan merawat kualitas lingkungan yang berdampak sampai pada masalah fisik dan non fisik kawasan serta ekosistem kawasan disamping itu juga kurangnya promosi terhadap kawasan wisata, sehingga perlu adanya solusi atas masalah tersebut. Tujuan penelitian yakni Merancang lanskap Pantai Sendiki berbasis edu-ecotourism dengan memperhatikan aspek-aspek ekowisata. Penelitian ini dilakukan melalui survei lokasi untuk mendapatkan data fisik maupun non fisik tapak, sedangkan studi komperatif berupa pustak-pustaka terkait digunakan sebagai refrensi terhadap perancangan. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan Analisis data menggunakan Focus Group Discussion. Adapun alur pikir yang digunakan, dengan alur pemikiran dari Gold dan Rustam Hakim, disesuaikan terhadap ilmu pertanian dan pendidikan. Tahapan perancangan dimulai dari persiapan awal, mengidentifikasi aspek fisik, biofisik, sosial budaya dan ekonomi, ekologi, analisis dan sintesis, menentukan tema perancangan (etnik dan natural) serta konsep desain programatik. Perancangan lanskap Pantai Sendiki menggunakan Konsep social cultuur and nature dengan perpaduan budaya masyarakat setempat dan didukung oleh aspek ekowisata, dengan dimaksud dapat memadukan nilai sosial budaya masyarakat serta terpeliharanya kondisi lingkungan hidup yang selaras antara kehidupan manusia dengan alam sekitarnya. Hasil yang diperoleh berupa rancangan lanskap wisata Pantai Sendiki sebagai kawasan ekowisata (edu ecotourism). Kesimpulan dari desain lanskap yakni berupa rancangan atau desain lanskap pantai yang menampung dan mendukung berbagi aktifitas pengguna tapak dengan memperhatikan konsep-konsep desain serta memperhatikan tujuan dari dari desain lanskap yakni sebagai kawasan edu ecotouriesm.
KAJIAN LANSKAP BUDAYA SUKU MATABESI DI KABUPATEN BELU NUSA TENGGARA TIMUR Pareira, Novica Christiani; Nuraini, Nuraini; Setyabudi, Irawan
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Matabesi tribe is the oldest tribe on the island of Timor which is located in the Umanen Fatuketi Village, Atambua Barat District, Belu Regency, East Nusa Tenggara Province. The life of the people of the Matabesi tribe is still dependent on nature, for example the use of reeds as material for roofing. The purpose of this study was to identify the characteristics of the Matabesi tribe's cultural landscape, and analyze the sustainability of the Matabesi tribe's cultural landscape. The research method is carried out qualitatively by describing the condition of architecture, cultural landscape, and activities that occur in the Matabesi Tribe area. The results of the study showed that the physical, biophysical, socio-cultural and economic values found in the Matabesi Tribe region are still well organized, and there are elements forming a landscape, includingUma, Aitos, Fatuklulik, Sadan Sri Fo’o Lakaan, We matan and Rate meo. Suku Matabesi merupakan suku tertua di Pulau Timor yang terletak di Kelurahan Umanen Fatuketi, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kehidupan masyarakat Suku Matabesi ini masih tergantung pada alam, contohnya pada penggunaan alang- alang sebagai bahan atap rumah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik lanskap budaya Suku Matabesi, dan menganalisis keberlanjutan lanskap budaya Suku Matabesi. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan mendeskripsikan kondisi arsitektur, lanskap budaya, dan aktivitas yang terjadi pada kawasan Suku Matabesi. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa nilai-nilai fisik, biofisik, sosial budaya dan ekonomi yang terdapat pada kawasan Suku Matabesi masih tertata dengan baik, dan terdapat elemen pembentuk lanskap antara lain Uma, Aitos, Fatuklulik, Sadan Sri Fo’o Lakaan, We matan, dan Ratemeo.
KAJIAN PENATAAN LANSKAP JALAN VETERAN DI KOTA MALANG Tanggela, Ardian; Nuraini, Nuraini; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development of the town always followed with the construction of city facilities are adequate. One of them, namely adequate road infrastructure. The potential in the build Setup me-dian road solution specifically conceived on the main street of Malang on Veteran Street Malang se-like the green line has an important role in improving the quality of the environment, and the quality must be observed in order not to experience a decrease. The purpose of this research is to examine the Setup or knowing the landscape in the median Veteran Street Malang. The penelian method is used in the data retrieval method using ob-servasi and inventory, data collection consists of primary data and secondary data. The type and amount of vegetation that is in the median of the road Veteran Malang i.e. totalling 40 type of vegetation including Elephant Grass (Pennisetum Purpureum), Baby Blue (Nemophila menziesii), Decorative Broccoli (Enodia), Peanut (Arachis pintoi) Ornamental, Paris (Lili Chlorophytum comosum), Bronjol/Ornamental Onion (Zephyranthes candida), White Jaburan (Ophiopogon jaburan) tea-tehan (Acalypha siamensis), Ornamental Banana (Calathea lutea), Codiaeum Variegatum (Codiaeum variegatum) Gecko, galangal (Alpinia purpurata), Song of India ( Dracaena reflexa), Palm Sadeng (Saribus rotundifolius), Codiaeum Variegatum (Codiaeum variegatum) Bali, mahogany (Swietenia mahagoni), Trembesi (Samanea saman), Soka (modern Ixora coccinea), (Cerbera manghas) Bintaro etc. Based on the observations in what research it can be concluded that the characteristics Setup/layout vegitatiton median that is on the main street of Malang is pretty good just need a cleaner Setup so that it can further beautify and increased the green line's aesthetic value in the way Veteran Malang Kajian Penataan Lanskap Jalan Veteran di Kota Malang. Fakultas Pertanian Program Studi S1 Arsitek Lanskap Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Pembimbing I : Riyanto Djoko, SP., MP, Pembimbing II : Nuraini, S.Sarl., M.Si. Pembangunan kota selalu diikuti dengan pembangunan fasilitas kota yang memadai. Sa-lah satunya yaitu prasarana jalan yang memadai. Potensi dalam membangun penataan me¬dian jalan kususnya di jalan utama Kota Malang tepatnya di Jalan Veteran Kota Malang se¬bagai jalur hijau mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan, dan kualitas tersebut harus diperhatikan agar tidak mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji atau mengetahui penataan lanskap di median jalan Veteran Kota Malang. Metode penelian yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan metode ob¬servasi dan inventarisasi, pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Jenis dan jumlah vegetasi yang ada di median jalan Veteran Kota Malang yaitu berjumlah 40 jenis veg-etasi diantaranya Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum), Baby Blue (Nemophila menziesii), Brokoli Hias (Enodia), Kacang Hias (Arachis pintoi), Lili Paris (Chlorophytum comosum), Bawang Bronjol/ Hias (Zephyranthes candida), Jaburan Putih (Ophiopogon jaburan)Teh-tehan (Acalypha siamensis), Pisang Hias (Calathea lutea), Puring tokek (Codiaeum variegatum), Lengkuas Merah (Alpinia purpurata), Song of India (Dracaena reflexa), Palem Sadeng (Saribus rotundifolius), Puring Bali (Codiaeum variegatum), Mahoni (Swietenia mahagoni), Trembesi (Samanea saman), Soka (Ixora coccinea), Bintaro (Cerbera manghas) dll. Berdasarkan hasil pengamatan dilokasi penelitian dapat disimpulkan bahwa karateristik penataan/tata letak veg¬etasi yang ada di median jalan utama Kota Malang sudah cukup bagus hanya perlu penataan yang lebih rapi sehingga dapat lebih memperindah dan meningkat¬kan nilai estetika jalur hijau di Jalan Veteran Kota Malang.
ANALISIS POTENSI KESESUAIAN LAHAN WELCOME AREA DI PERBATASAN LOKPRI INDONESIA-MALAYSIA, DESA JAGOI KABUPATEN BENGKAYANG Ruhmana, Intan; Budiyono, Debora; Nuraini, Nuraini
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The border is an area that is in two different regions and is located in a district area. The state border area is an area that is often used in the exchange of various goods and services, but this priority location does not yet have enough facilities to support the border area in Jagoi Village. Land suitability analysis conducted in the Lokpri area aims to analyze the landscape arrangement of the Lokpri welcome area in Jagoi Village. The data used for this research are primary data and secondary data. The method used to analyze is descriptive quantitative using land suitability analysis techniques. The results of this study indicate that land suitability in the Lokpri area is divided into two parts, which are quite suitable with an area of 19,454 ha (53.18%) found in limited production forests and water bodies, while a very suitable area has an area of 16,127 ha (46.81%) contained in terrain and settlement. Areas in Lokpri Jagoi Village have land suitability to be developed as a welcome area in the border area. Perbatasan adalah daerah yang berada pada dua wilayah yang berbeda dan terletak di daerah kecamatan. Daerah perbatasan negara merupakan daerah yang sering digunakan dalam pertukaran berbagai barang dan jasa, namun di lokasi prioritas ini belum memiliki cukup fasilitas untuk menunjang daerah perbatasan di Desa Jagoi. Analisis kesesuaian lahan yang dilakukan pada daerah Lokpri bertujuan untuk menganalisis penataan lanskap welcome area Lokpri di Desa Jagoi. Data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan untuk menganalisis yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis kesesuaian lahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian lahan di daerah Lokpri terbagi menjadi dua bagian yaitu cukup sesuai dengan luas 19.454 ha (53.18%) terdapat pada hutan produksi terbatas dan badan air, sedangkan daerah yang sangat sesuai memiliki luas 16.127 ha (46.81%) terdapat pada tanah lapang dan permukiman. Kawasan di lokpri Desa Jagoi memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai welcome area daerah perbatasan.
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PANTAI AREA BRANCA SEBAGAI TEMPAT WISATA BAHARI DILI TIMOR-LESTE Da Cruz, Carlos Mariano Sope; Alfian, Rizki; Nuraini, Nuraini
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Development of the potential of natural wealth into a tourist attraction is one of the positive steps undertaken by the state government. Many countries are trying to show the uniqueness and superiority of their tourism. Tourism needs to be improved and expanded to increase foreign exchange earnings. One of the attractions in East Timor is the coast of the Branca Area. Branca Area Beach has the potential that can be developed into marine tourism. This study aims to identify potentials and problems and develop strategies for developing the Branca Coastal tourist area. The method used in identifying and formulating strategies is the SWOT analysis method. Respondents in this study were 30 people who were selected purposively. The results showed that the internal factor score (IFE) was 2.579 and the external factor score (EFE) was 2.401. IFE and EFE values indicate a strong value if the value is more than 2.5. so it can be concluded that internal factors have a strong value in determining the strategy of developing the Branca Coastal Area as a marine tourism destination of the City of Dili, while for external factors it still has a few weaknesses. Four development strategies that can be formulated are: 1) utilizing government policies, 2) collaborating with government agencies and universities to develop and maintain coastal sustainability, 3) dividing coastal areas into zones for active activities, 4) utilizing incoming fees cheap to the Branca Area Beach Tourism area and surrounding communities in promoting the Branca Area Beach Marine Tourism area. Pengembangan potensi kekayaan alam menjadi objek wisata merupakan salah satu langkah positif yang dilakukan pemerintah negara. Banyak negara yang berupaya menunjukkan keunikan serta keunggulan pariwisatanya masing-masing. Pariwisata perlu ditingkatkan dan diperluas untuk meningkatkan penerimaan devisa. Salah satu objek wisata di Timor Leste yaitu pantai Area Branca. Pantai Area Branca memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi wisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah serta menyusun strategi pengembangan kawasan wisata Pantai Area Branca. Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi dan merumuskan strategi yaitu metode analisis SWOT. Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang ditentukan secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor faktor internal (IFE)sebesar 2,579 dan skor faktor eksternal (EFE) sebesar 2,401. Nilai IFE dan EFE menunjukkan nilai yang kuat apabila nilainya lebih dari 2,5. sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor internal memiliki nilai yang kuat dalam menentukan strategi pengembangan kawasan Pantai Area Branca sebagai tempat wisata bahari Kota Dili, sedangkan untuk faktor eksternal masih memiliki sedikit kelemahan. Empat strategi pengembangan yang dapat dirumuskan yaitu: 1) memanfaatkan kebijakan pemerintah, 2) bekerja-sama dengan instansi pemerintah dan perguruan tinggi guna mengembangkan dan menjaga kelestarian pantai, 3) membagi kawasan pantai menjadi beberapa zona untuk kegiatan aktif, 4) memanfaatkan retribusi masuk yang murah ke kawasan Wisata Pantai Area Branca dan masyarakat sekitar dalam mempromosikan kawasan Wisata Bahari Pantai Area Branca.
EVALUASI BENTUK DAN FUNGSI POHON PADA LANSKAP JALAN VETERAN KOTA MALANG, JAWA TIMUR Bere, Oktaviana Hermince; Alfian, Rizki; Nuraini, Nuraini
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plants on the road landscape have various uses, both architectural, functional, ecological and aesthetic aspects. Functional means it can be used optimally and aesthetically and can be interpreted as something beautiful. In terms of aesthetics, trees can be enjoyed in terms of shape, color, aroma, texture, roots, stems, leaves, flowers and fruit that can provide spiritual satisfaction to humans. The purpose of this study is to identify and evaluate the shape and function of trees, using survey methods with quantitative parameters namely pollution reduction, noise reduction and physical barriers. The parameters are adjusted to the criteria for road landscape plant functions as determined by the Department of Public Works of the Directorate General of Highways (1996). The presence of plants on the Green Lane landscape of the Veterans Road has important significance in relation to security, safety and comfort of road users and the sustainability of the surrounding environment. Based on the results of the evaluation conducted, it can be concluded that the quantity and quality of plants on the site from the aspect of its function as a pollution reduction, noise reduction and room divider and aesthetic aspects have not fully met the criteria. Pollution reducing parameters, on the East side 73.8%; Middle Park 86.46%; and West 75.36%, with good to very good levels. As a silencer, plants in the East 50.5%; Middle Park 45.65%; and West 61.65%, with moderate to good levels. As a barrier, on the east side 66.00%; Middle Park 64.2%; and West 63.00%, with good levels. As for aesthetics in crop selection, on the east side 22.89%; Middle Park 25.35%; and West 17.74%, with poor ranking. Plant management on the East side is worth 76.8%; Middle Park 87.36%; and West 74.22%, with good to very good levels. Tanaman pada lanskap jalan memiliki berbagai kegunaan, baik aspek arsitektural, fungsional, ekologis dan estetika. Fungsional berarti dapat digunakan secara optimal dan estetis dan dapat diartikan sebagai sesuatu yang indah. Dilihat dari segi estetika, pohon dapat dinikmati dari bentuk, warna, aroma, tekstur, akar, batang , daun, bunga dan buah yang dapat memberikan kepuasan rohani kepada manusia. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi bentuk dan fungsi pohon, menggunakan metode survei dengan parameter kuantitatif yaitu pereduksi polusi, peredam kebisingan dan pembatas fisik. Parameter disesuaikan dengan kriteria fungsi tanaman lanskap jalan seperti yang di tetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga (1996). Keberadaan tanaman pada jalur hijau lanskap Jalan Veteran memiliki arti penting dalam hubungan dengan keamanan, keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan dan keberlanjutan lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kuantitas dan kualitas tanaman pada tapak dari aspek fungsinya sebagai pereduksi polusi, peredam kebisingan dan pembatas ruang dan aspek estetika belum sepenuhnya memenuhi kriteria. Parameter pereduksi polusi, pada sisi Timur 73,8%; Tengah Taman 86,46%; dan Barat 75,36%, dengan tingkatan baik hingga sangat baik. Sebagai peredam kebisingan, tanaman di daerah Timur 50,5%; Tengah Taman 45,65%; dan Barat 61,65%, dengan tingkatan sedang hingga baik. Sebagai Pembatas, pada sisi Timur 66,00%; Tengah Taman 64,2 %; dan Barat 63,00%, dengan tingkatan baik. Sedangkan untuk estetika dalam pemilihan tanaman, pada sisi Timur 22,89%; Tengah Taman 25,35%; dan Barat 17,74%, dengan ketingkatan buruk. Pengaturan tanaman pada sisi Timur bernilai 76,8%; Tengah Taman 87,36%; dan Barat 74,22%, dengan tingkatan baik hingga sangat baik.
KAJIAN LANSKAP KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNG BASTIAN SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI KEFAMENANU KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Niis, Maria Sofiana; Setyabudi, Irawan; Nuraini, Nuraini
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanjung Bastian Beach has an important role for the development and Kefamenanu community in terms of the economic aspects of the beach, the socio-cultural and ecological aspects have the potential to bring benefits to the local community. But the beach is less attention from the government and surrounding communities. the condition of the beach is poorly maintained, has not been well ordered and the culture is increasingly extinct. In this research a study is needed to identify the area of cultural tourism. The results of the study of the development of the Tanjung Bastian coastal tourism area as a cultural tourism area will be useful in the management, preservation, and development and cultural potential. This analysis process uses a SWOT Analysis to find out more about the development of cultural tourism, as well as the possibilities that can be done relating to strengths, weaknesses, opportunities, and threats in the development of Cultural tourism. From the research results obtained several strategies from the SWOT matrix which are categorized into a number of strategies to develop Tanjung Bastian Beach Tourism area, namely the community must make Pokdarwis and develop local culture as cultural attractions, then the Government plays an active role in the tourist areas and provides facilities to support cultural activities on the Tanjung beach. Bastian, the Government cooperates with the local community, so that the community participates in protecting its nature and enhancing its social culture. Based on the results of a study of the cultural tourism area, it can be concluded that the Tanjung Bastian Beach is not in accordance with the criteria as a Cultural Tourism area. Pantai Tanjung Bastian mempunyai peranan penting bagi pembangunan dan masyarakat Kefamenanu ditinjau dari aspek ekonomi Pantai, sosial budaya dan aspek ekologi sangat berpotensi mengutungkan masyarakat setempat. Namun pantai tersebut kurang perhatian dari pemerintah dan masyarakat sekitar. kondisi pantai tidak terawat, belum tertata dengan baik dan kebudayaannya semakin punah. Dalam penelitian ini perlu diadakan suatu kajian untuk mengidentifikasi kawasan wisata budaya. Hasil kajian pengembangan kawasan wisata pantai Tanjung Bastian sebagai kawasan wisata budaya akan berguna dalam kegiatan pengelolaan, pelestarian, serta pengembangan dan potensi budaya. Proses analisis ini menggunakan Analisis SWOT untuk mengetahui lebih lanjut dari perkembangan wisata budaya, serta kemungkinan yang dapat dilakukan berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan wisata Budaya. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa strategi dari matriks SWOT yang dikategori menjadi beberapa strategi pengembangan kawasan Wisata Pantai Tanjung Bastian yaitu Masyarakat harus membuat pokdarwis dan mengembangkan budaya lokal sebagai atraksi budaya, kemudian Pemerintah berperan aktif akan daerah wisata dan menyediakan fasilitas untuk mendukung kegiatan budaya di pantai Tanjung Bastian, Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat setempat, sehingga masyarakat ikut dalam menjaga alamnya serta meningkatkan sosial budaya. Berdasarkan hasil kajian dari kawasan wisata budaya dapat menyimpulkan bahwa Pantai Tanjung Bastian belum sesuai dengan kriteria sebagai kawasan Wisata Budaya.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Kahar Alfian, Rizki Alimudin, Sukmawati Alwardah, Nanda Ananda, S.H. Andi Murlina Tasse Anggraini, Betty Asep Nursangaji Astriana Napirah Bakir, Widya Fitriani Bere, Oktaviana Hermince Da Cruz, Carlos Mariano Sope Debora Budiyono Dian Agustina elida elida Elsje Theodora Maasawet Febrianto Febrianto, Febrianto Hafizha, Sannada Hairil Adzulyatno Hadini Hamdan Alawi Hamdani Hamdani Hamidah, Laila harahap, Miswaruddin Harapin Hafid Hartati, Gusrita Hasmirawati, Hasmirawati Ikbal Rachmat Inderawati, Inderawati Indi, Amiludin Irawan Setyabudi Khosmas, F Y Kimestri, Asma Bio La Ode Arsad Sani Laksono Trisnantoro Lumanto, Githaria Makmur, Tjuwati Makrina Tindangen Manap Trianto Maulida, Nur Syifa Muhammad Rais Muhammad Rizki Saputra, Muhammad Rizki Mujib Mujib, Mujib Muslimin Muslimin Mustafa Kamal Natsir Sandiah Ndari, Sri Wahyu Netti Aryani Niis, Maria Sofiana Nur Santy Asminaya Nuraini Asriati Okianna Okianna Pain Pati, Petrus Paulus Pandiangan, Tito Fresly Pareira, Novica Christiani Pratama, Rama Arif Pratama, Yudi Anugrah Purwanti, Indah Dwi Rahdiani, Dian Rahim Aka Rahmadani, Rizka Retnaningsih Retnaningsih Ridha DS, Muhammad Riyanto Djoko Ruhmana, Intan Ruslan Ramli, Ruslan Ryani, Ryani S. Toba, Rachmita Dewi Sartini Sartini Sebayang, Nasha Putra Setianingrum, Dwi Rezno Sipayung, Kristin Siregar, Sawaluddin SITI MARYAM Sitorus, Kardinal Sri Watini Sugihardjo Sugihardjo Sukendi Sukendi Sulistyarini, Sulistyarini Syafruddin Nasution Tanggela, Ardian Tarmizi Tarmizi Toba, Rachmita Dewi Subaedi Tri Dewi Andalasari Wa Laili Salido Wahyudi Wahyudi Widyawati, Ratih Widyawati, Ratih Wirnelis Syarif Yafisham Yafisham, Yafisham Yeye Susilowati Yogia Prihartini